Apa Lapisan Harga?

Lapisan harga, juga disebut sebagai harga lini produk, adalah proses pemasaran di mana produk atau layanan dalam kelompok tertentu ditetapkan pada titik harga yang berbeda. Semakin tinggi harga, semakin tinggi kualitas yang dirasakan konsumen. Namun, meskipun lapisan harga dapat menguntungkan, hal itu bergantung pada sejumlah faktor untuk membuatnya berfungsi dan tidak selalu merupakan pilihan harga terbaik untuk setiap produk atau layanan.

Poin Harga

Dengan menggunakan model garis harga, setiap produk atau layanan dalam suatu grup ditetapkan pada titik harga yang berbeda. Penunjukan harga memungkinkan pemasar untuk menjual produk yang sama tetapi mengenakan biaya untuk fitur dan opsi tambahan. Misalnya, sebuah mobil dapat hadir dalam tiga gaya berbeda: model nilai, model standar, dan model terbatas. Meskipun setiap model memiliki titik harga yang berbeda, model yang lebih mahal dipandang sebagai model yang lebih mahal jika dibandingkan dengan model dasar, sementara keduanya mempertahankan nama merek yang sama.

Pengaruhnya terhadap Konsumen

Lapisan harga menawarkan fleksibilitas pilihan kepada konsumen. Mereka yang mencari fitur tambahan atau kualitas yang lebih tinggi bersedia untuk membeli produk dengan harga yang lebih tinggi, sementara pembeli yang sadar anggaran atau mereka yang hanya menginginkan dasar-dasar mungkin memilih opsi dengan harga lebih rendah. Namun, sementara konsumen pada umumnya suka memiliki pilihan, ada bahaya jika titik harga yang lebih tinggi tidak dibenarkan, mereka mungkin mengabaikan produk atau layanan sama sekali. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan harga sesuai dengan keinginan konsumen untuk membayar.

Keuntungan

Selain menawarkan nilai beli kepada konsumen, price lining memiliki beberapa keunggulan lain. Penetapan harga produk atau layanan menggunakan metode ini menawarkan keuntungan yang lebih tinggi kepada perusahaan tanpa investasi yang tinggi. Daripada berfokus pada menawarkan beberapa produk berbeda, pemasar dapat fokus pada satu merek, yang menurunkan biaya iklan, tenaga kerja, dan overhead. Produk-produk pelapis harga juga menghasilkan berkurangnya persediaan, yang pada gilirannya mengurangi biaya penyimpanan dan pemeliharaan.

Kekurangan

Salah satu kelemahan dari lapisan harga adalah fokusnya yang sempit pada biaya saja. Sebagai model bisnis, lapisan harga tidak memperhitungkan inflasi atau tren pembelian konsumen. Perekonomian yang lemah, perubahan pola pembelian, atau fluktuasi tambahan di pasar, dapat menyebabkan konsumen condong ke produk dengan harga lebih rendah, sehingga membuat perusahaan terjebak dengan persediaan dengan harga lebih tinggi. Selain itu, jika perbedaan manfaat antara titik harga akhir yang lebih tinggi dan lebih rendah tidak jelas atau tidak dapat dibedakan bagi konsumen akhir, mereka mungkin sama sekali menghindari merek tersebut.